Rabu, 23 November 2016

CERPEN "JANJI API"


      Andin duduk termenung seorang diri di kursi teras depan rumahnya, tangannya merayu memanjakan rambut lurus yang semaki ikal, pandangan matanya tak terarah,  terkadang menatap pada pada benda apapun yang dilihatnya terkadang tatapannya kosong tanpa arah, bibirnya selalu berucap, entah itu sebuah kata kata,  kalimat atau bahkan menjadi sebuah nyanyian yang disenandungkan.  Wajahnya puca dengan berbalut baju tidur berwarna putih yang nampak sedikit kusam kakinya terkadang mengayun atau menghentak-hentakn lantai. Dengan terus menggulung rambutnya seraya ia berkata,
"andi,,, andi,,,  andi,,, "
Berulang-ulang kali.
Lalu kemudian ia melihat seekor kucing yang sedang membersihkan bulunya. Andin pun menghampiri dengan langkah terseret kaku dan masih memainkan rambutnya seraya berkata
" andi,,,  andi,,, heyy " dengan teriakan yang sontak membuat kucing otu kaget dan lari.
Andin mencoba mengejarnya namun kucing itu berlari keluar pagar besi rumahnya.
Andin pun menangis dan seraya berkata.
" andi,,,  andi,,,  jangan pergi andi,,, "
Kemudian melintaslah kupu-kupu di depan matanya,  matanya yang tadi basah karna tangisan kini merona bahagia kembali ia berlari dan terkadang ia melompat untuk mampu menjangkau kupu-kupu itu,dengan tersenyum dan tertawa ia terus memandangi kupu kupu itu dan mengikutinya tak lama kupu-kupu itu semakin terbang tinggi,, tinggi,,,  dan jauh. Andi melompat-lompat berusaha menjangkau kupu-kupu itu namun tak bisa ia raih seraya menangis kembali ia berkata
"andi,,,  andi,,,  tega sekali andi...  Pergi membiarkan aku sendiri dalam kehampaan" air matanya mengalir deras dan tak mampu ia menangan kesedihan yang begitu dalam. Kini dadanya terasa sesak,  sesak,  sesak sekali, matanya kaburr dan tak ada lagi suara yang keluar dari bibir mungilnya meskipun ia ingin sekali meneriakan kata andi,, andi,,, dan andi.. Namun tenggorokannya seketika kering bagai rongga rongga berdebu dan patah. Dan ditengah teriknya matahari ia pun duduk bersimpuh lalu terpejamlah andin. 
**
"andin aku berjanji akan segera menikahimu meskipun kedua orang tua kita tak merestui, tapi aku pasti segera menikahimu andin" ucap and merengkung kedua tangan andi di atas meja makan.
"apa yang bisa kita lakukan dengan kedua orang kita yang sudah jelas tidak merestui kita sayang.. " balas andin dengan khawatir.
" kita kawin lari,! "
" apa? Kawin lari? " sontak andin kaget dengan perkataan ando yang menginginkan untuk kawin lari,  pada awalnya ia tak menyutujuinya namun karena cintanya yang begitu besar pada andi akhirnya ia pun setuju dengan keputusan andi dan berniat untuk pergi dari rumah mereka.
Sesampainya di rumah andin mencoba untuk biasa-biasa saja namun malam itu tingkahnya memang aneh dan membuat ayah andin ingin menanyakan sesuatu tentang keadaannya.
"andin g,, ga,,k kenapa ke,, napa ko yah,  andin masuk kamar dulu ya yah"
Andin pun bimbang untuk melanjutkan aksinya kawin lari bersama andi, ia kebingungan sangat,  sangat kebingungan membuatnya tak berhenti berfikir apa yang harus dia lakukan,  tiba tiba dari pintu jendela kamarnya,terdengar suara menyebut nyebut namnya dengan suara bisikan. Andin pun segera membuka jendela dan itu adalah andi, yang sudah siap untuk membawanya pergi dari rumah.
"aku ga bisa pergi dengan begini andi, aku ga bisa meninggalkan ayah dan ibu dengan jalan seperti ini" suaranya pelan namun terasa panik,
"kita sudah sepakat andin, kamu ga bisa mengubah keputusan ini begitu aja, atau kamu memang tidak mau menikah denganku? "
" aku mencintaimu andi, sangat mencintaimu" matanya berbinar dengan raut wajah khawatir tangannya mengusap kedua pipi kekasihnya ini yang saat itu sedang menunggu tindakan dan keputusannya.
"kalau begitu sekarang kita pergi" ucapnya dengan memegang kedua tangan andin dan menuntunnya untuk keluar dari jendela kamar.
Masuklah andin kedalam mobilnya dan langsung menuju kesebuah tempat perbelanjaan untuk membeli gaun pengantin untuk hari pernikahan mereka esok pagi. Andin yang masih kebingungan tentang hal itu bertanya tanya untuk apa, ia mengajaknya ke tempat perbelanjaan.
"kita akan menikah besok, aku sudah mengurus semua acara pernikahan kita, jadi kamu tinggal ikuti apa kata aku yaa" ucapnya seraya merengkuh tangan andin yang terasa dingin dan gemetar,  seketika andin menangis bahagja dan memeluk kekasihnya dengan sangat erat.
Keesokan harinya tepat di sebuah gereja antonius di tengah ibu kota, andin menggunakan gaun pengantin berwarna putih dan riasan cantik dengan kalung dan anting yang gemerlap menambah keanggunan wajahnya, ia masih menunggu kekasihnya di halaman gereja, karena andi masih ada sesuatu hal yang harus dia urus pagi itu.
       Halaman geraja itu mengahadp ke arah jalan utama sehingga akan sangat terlihat pemandangan pengendara yang berlalu lalang meramaikan jalanan ibu kota. Pandanganya terarah pada jalan, ia cukup khawatir karena sudah hampir 2 jam ia menunggu namun kekasihnya tak kunjung juga datang, dia terus mengirim pesan singkat pada kekasihnya tapi tak ada balasan, pikirannya sudah melayang jauh tak tentu arah namun hal yang paling ia takutkan adalah ketika andi tak datang menjemputnya untuk menepati janji menikahinya.  Yah andin sangat takut kehilangan andi, bagaimana jika itu terjadi, pernikahan ini pula bukanlah pernikahan yang kebanyakan orang ingin kan karena tak dihadiro oleh kedua orang tua dari mempelai,  terlebih andin dan andi sudah kabur dari rumah sehingga pasti pagi ini seisi rumah sedang mencariku jika andin pulang tanpa di dampingi andi dengan sisa pakaian pengantin seperti ini apa yang harus dia katakan pada ayahnya yang sangat menentang hubungan mereka. Mereka pasti akan mengusirku dan tak akan menganggapku anak mereka lagi. Tak lama berselang sebuah mobil honda jazz terhenti di depan jalan masuk gereja andin pun berdiri darikursi tempat ia duduk, kaca pintu mobil pun perlahan terbuka dan itu adaah andi menggunakan pakaian serba putih dengan kemeja, celana jas putih dan dasi hitam,  wajahnya tampan dengan perawakan yang maskulin sampain andin pun jatuh hati padanya berpuluh puluh kali rasanya. ia tersenyum pada andin yang berdiri di halaman gereja, namun ketika andin ingin melangkahkan kaki kirinya tiba tiba...
'srrrreeeeeeeeeeeeeetttttttttttttttttt brukkk brukkhhh brugghkkk brugghhkkkkk...  Zzzzzzttttttt duaaaaarrrrrrrrrrrr..... '
          Dentuman keras membuat semua orang di sana tertunduk namun tidak dengan andin.
Bagaimana bisa ia melihat di depan mata  kepalanya mobil yang di tunggangi kekasihnya itu tertabrak sebuah mobil tengki membawa minyak dengan kecepatan tinggi hingga menggulingkan mobil andi berkali kali menyeretnya bepuluh puluh meter tertindinh tengki dan akhornya  meledak karena kebocoran tengkilalu membakar kedua mobil tersebut. Api yang membara tak mampu di hentikan dengan cepat,  warga di sekitar mencoba untuk meminta bantuan dan bergotong royong memadamkan api. Andin yang hanya terdiam diri masih berdiri di halaman gereja memegang sebuah bingkisan bunga pernikahan,  matanya berbinar raut wajahnya berubah seakan tak percaya hal ini terjadi pada dirinya. Ketakutan melanda, ia ingin berteriak namun rasanya tenggorokan ini beku tak mampu mengeluarkan kata sepatahpu,pandangan nya kabur dan oa tak sadarkan diri. 
***
          Andin membuka matanya terlihat ayahnya membangunkannya di depan halaman rumahnya, hari sudah mulai sore saat itu. Ayah nya bertanya kenapa kamu ada disini sayang
Andin pun berkata "andi,,, andi,,,  andiiiiiiiiii,,,,,,"  dan langsung memeluk ayahnya dengan bercucuran air mata. Ayahnya yang saat itu membalas pelukan anaknya menangis dan berkata "sabarlah nak mungkin ini adalah hukuman untukmu dan untuk ayahmu, semua akan indah pada waktunya"
THE END

Selasa, 22 November 2016

PEMANDANGAN PENGEMIS DI KAMPUS





Photo pengemis di depan pintu keluar-masuk kampus

Sekilas memang tidak ada yang berbeda dari foto ini. Hanya foto 2 orang yang sedang duduk dengan salah satu dari mereka menadahkan sebuah peci sebagai tangan untuk meminta imbalan berupa uang. Inilah potret yang terjadi di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pemandangan pengemis seperti ini sudah tak asing lagi bagi warga kampus UIN Bandung dikarenakan hampir setiap harinya pengemis-pengemis ini selalu ada menempati tempat mencari nafkah di sekitar kampus. Salah satunya pengemis ini.
Terlihat jelas 2 orang pengemis wanita dan laki-laki berusia senja antara 50-60 tahun ini terlihat duduk di depan pintu gerbang belakang kampus dimana tempat tersebut adalah salah satu tempat teramai karena di belakang gerbang ini pula adalah tempat banyak penjual jajanan riangan yang di favoritkan mahasiswa, sehingga bisa disebut sebagai tempat strategis yang dapat mengundang belas kasihan yang berlalu lalang. Hal yang paling mengharukan selanjunya adalah pengemis laki-laki ini memiliki keterbatasan penglihatan di kedua matanya sedangkan pengemis wanita membantunya untuk berjalan. Dengan kata lain keterbatasan yang dimiliki oleh pengemis itulah yang di manfaatkan untuk mendapatkan rasa iba dari masyarakat. Pengemis laki-laki itu masih menggunakan pakaian lengkap kemeja dengan dalaman kaos panjang berwarna biru dan celana pendek serta sepatu hitam dengan warna yang pudar juga sebuah peci sebagai wadah uang recehan sedangkan pengemis wanita ini memakain kemeja kotak-kotak dengan lengan panjang, kerudung berwarna putih, menggunakan sarung dan sandal jepit. Posisi mereka hanya duduk di depan gerbang sebagai jalan masuk dan keluarnya mahasiswa.
Apa yang salah dengan pemerintah sehingga membiarkan mereka untuk hidup bergantung dari pemberian orang lain? Tidakah pemerintah menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil yang kurang mampu sehingga mencari jalan menjadi pengemis seperti ini? Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menyentuh para petinggi Negara untuk semakin memperhatikan rakyat kecil dan sekaligus menyadarkan kepada masyarakat lainnya bahwa pekerjaan mengemis ini bukanlah pekerjaan yang baik untuk dilakukan karena tangan di atas adalah lebih baik dari pada tangan di bawah.

Senin, 14 November 2016

BIMTEK “MENGELOLA BAD NEWS MENJADI GOOD NEWS DI MEDIA SOSIAL”

Kamis, 10 November 2016 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN SGD Bandung bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat mengadakan bimtek dengan tema  “Mengelola Bad news Menjadi Good news di Media Sosial”, di Aula FDK UIN SGD Bandung.
         Kegiatan  ini merupakan lanjutan dari seminar yang dilakukan pada hari sebelumnya yakni hari rabu, 9 November 2016 kemarin. Acara ini di moderator oleh  Betty Tresnawati, M.Ikom  yang memimpin diskusi serta beberapa pembicara yakni penulis buku dan dosen komunikasi  Dr. Yosal Iriantara, M.Pd yang berbicara tentang “Melek Media Sosial”; Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Enjang AS.,M.Si yang berbicara tentang “Membangun Komunikasi Sosial yang Empatik”; dan Dr. Muhamad Fahruroji, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi FDK UIN SGD Bandung yang  berbicara tentang “Media Sosial”.
aKegiatan ini pula di hadiri oleh mahasiswa dari Jurusan Ilmu Komunikasi Humas dan Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Acara yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB pun berjalan lancar bahkan mahasiswa dan mahasiswi sangat antusias terhadap kegiatannya karena rela tidak mendapatkan kursi untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Harapan untuk kedepannya agar kita bisa memanfaatkan media social dengan baik dan benar sehingga dapat membentuk citra dan reputasi yang baik tapi juga tidak lupa dengan pesan yang ingin disampaikan sehingga orang dapat memahami pesan yang diberikan.

ANTUSIAS PESERTA SEMINAR “REPUTASI DAN KEPIAWAIAN PENGELOLA KOMUNIKASI PUBLIK DI ERA INFORMASI”

Jurusan Ilmu Komunikasi  UIN Sunan Gunung Djati Bandung  bekerja sama dengan  Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) ProvinsI Jawa Barat, mengadakan seminar bertemakan “Reputasi dan Kepiawaian Pengelola Komunikasi Publik di Era Informasi” di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi pada hari Rabu, 09 November 2016. Seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa pengelolaan komunikasi public di Era Informasi saat ini perlu pemahaman yang mendalam.
     Seminar ini dihadiri oleh tamu undangan diantaranya wakil dekan III Bidang kemahasiswaan  Dr. Dadan Suherdiana,M.Si yang membuka acara seminar, Kepala bidang sarana komunikasi desain informasi DiskomInfoJabar Dedy Darmawan S.H,MM , Ketua panitia dari Diskominfo Jabar Livita , serta dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung selain itu seminar ini juga dihadiri oleh mahasiswa jurusan ilmu komunikasi dari berbagai universitas yang ada di Bandung di antaranya UIN SGD Bandung, Unpad, Unisba dan Uninus. Acara tersebut dipandu oleh dosen jurnalistik Subagio Budi sebagai moderator dengan narasumber yang menjadi pembicara pada seminar kali ini adalah Antar Venus sebagai pakar komunikasi yang berbicara tentang Audit komunikasi , Ketua Jurusan ilmu komunikasi Dr. Darajat wibawa,M.Si dan Ketua Prodi Ilmu komunikasi Humas Dr.Imran Rosyidi,M.Si
Dr.Antar Venus.M.Si,  sebagai pemateri pertama membahas mengenai audit komunikasi dimana di zaman era informasi saat ini mengolah informasi akan lebih sulit karena persaingan media yang begitu beragam dan bahkan bukan hanya lembaga media yang mampu membuat sebuah berita yang kemudian di sebar luaskan, setiap individu atau orang pun mampu melakukan hal tersebut dengan melalui media social yang sudah ada dan berkembang setiap waktunya
                 Seminar yang berlangsung pukul 09.00 hingga pukul 13.00 berlangsung dengan lancar, dengan peserta seminar yang antusias mengikuti seminar sehingga lebih banyak bertanya kepada narasumber mengenai permasalahan media, solusi mengenai materi yang disampaikan.

Selasa, 25 Oktober 2016

Tanggapan Surat Pembaca (tugas matakuliah PR Writing)

"PERMOHONAN MAAF SATGAS TATA AIR"
Sehubungan dengan surat pembaca yang dikirim oleh saudara Heru Najar dalam harian Kompas  edisi 9 April 2016. Menanggapi masalah terkait lubang yang tidak ditutup bekas pembongkaran gorong-gorong,  kami atas nama perusahaan Satgas Tata Air Pemprov DKI Jakarta memohon maaf atas tindakan yang dilakukan oleh karyawan kami sehingga mengganggu kenyamanan saudara dan masyarakat lainnya. Terkait hal ini perusahaan kami akan segera bertanggung jawab dengan melakukan tindakan menutup lubang dan merapihkannya kembali seperti sedia kala. 
Jika  ada yang ingin ditanyakan atau memberikan kritik dan saran silahkan hubungi layanan center kami 022-0808-0808 atau email satgasairdki@gmail.com.
Demikian tanggapan yang dapat kami sampaikan, atas kerjasama saudara kami ucapkan terimakasih. 

Hormat Kami,
Ade Serli Meilani
Kepala Divisi Humas
Satgas Tata Air
DKI Jakarta



"TANGGAPAN PLANG RUSAK"
Sehubungan dengan  surat pembaca yang dikirim oleh saudara M.Naufal dalam harian Pikiran Rakyat edisi 25 Februari  2016. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan saudara mengenai plang pengingat sanksi membuang sampah yang tak terawat tersebut.  Kami akan segera melakukan tindakan terkait hal ini yaitu dengan melakukan pembenahan juga perbaikan demi menertibkan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Demikian disampaikan, atas kerjasama saudara kami ucapkan terimakasih.

Hormat Kami,
Ade Serli Meilani
Kepala Bagian Humas
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Kabupaten Bandung



"TANGGAPAN IKLAN MARS PERINDO"
Menanggapi surat dalam harian Koran Republika edisi 25 Oktober 2016 yang dikirim oleh saudara Firas Zakir. Mohon maaf sebelumnya atas ketidaknyamanan dari tayangan televise kami terkait iklan mars Perindo, hal tersebut juga tidak dapat langsung kami lakukan tindakan pemberhentian iklan dikarenakan perjanjian kontrak antara pihak media MNC Group dengan pihak terkait. Pemberhentian iklan dapat saja dilakukan jika adanya persetujuan dari kedua belah pihak. Demikian disampaikan, atas kerjasama saudara kami ucapkan terimakasih.



Hormat Kami,
Ade Serli Meilani
Kepala Departemen Humas
MNC Group
Jakarta

 

Write Down Your Dream Than It Will Be Real Template by Ipietoon Cute Blog Design