![]() |
Photo pengemis di depan pintu keluar-masuk kampus |
Sekilas memang tidak ada yang
berbeda dari foto ini. Hanya foto 2 orang yang sedang duduk dengan salah satu
dari mereka menadahkan sebuah peci sebagai tangan untuk meminta imbalan berupa
uang. Inilah potret yang terjadi di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Pemandangan pengemis seperti ini sudah tak asing lagi bagi warga kampus UIN
Bandung dikarenakan hampir setiap harinya pengemis-pengemis ini selalu ada
menempati tempat mencari nafkah di sekitar kampus. Salah satunya pengemis ini.
Terlihat jelas 2 orang pengemis
wanita dan laki-laki berusia senja antara 50-60 tahun ini terlihat duduk di
depan pintu gerbang belakang kampus dimana tempat tersebut adalah salah satu
tempat teramai karena di belakang gerbang ini pula adalah tempat banyak penjual
jajanan riangan yang di favoritkan mahasiswa, sehingga bisa disebut sebagai
tempat strategis yang dapat mengundang belas kasihan yang berlalu lalang. Hal
yang paling mengharukan selanjunya adalah pengemis laki-laki ini memiliki keterbatasan
penglihatan di kedua matanya sedangkan pengemis wanita membantunya untuk
berjalan. Dengan kata lain keterbatasan yang dimiliki oleh pengemis itulah yang
di manfaatkan untuk mendapatkan rasa iba dari masyarakat. Pengemis laki-laki
itu masih menggunakan pakaian lengkap kemeja dengan dalaman kaos panjang
berwarna biru dan celana pendek serta sepatu hitam dengan warna yang pudar juga
sebuah peci sebagai wadah uang recehan sedangkan pengemis wanita ini memakain
kemeja kotak-kotak dengan lengan panjang, kerudung berwarna putih, menggunakan
sarung dan sandal jepit. Posisi mereka hanya duduk di depan gerbang sebagai
jalan masuk dan keluarnya mahasiswa.
Apa yang salah dengan pemerintah
sehingga membiarkan mereka untuk hidup bergantung dari pemberian orang lain?
Tidakah pemerintah menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil yang kurang
mampu sehingga mencari jalan menjadi pengemis seperti ini? Semoga dengan adanya
tulisan ini dapat menyentuh para petinggi Negara untuk semakin memperhatikan
rakyat kecil dan sekaligus menyadarkan kepada masyarakat lainnya bahwa
pekerjaan mengemis ini bukanlah pekerjaan yang baik untuk dilakukan karena
tangan di atas adalah lebih baik dari pada tangan di bawah.
0 komentar:
Posting Komentar